PROGRAM
Studi (prodi) di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mulai
bersiap untuk mendapatkan Akreditasi Internasional. Sesuai target
rektor yang disampaikan dalam beberapa kesempatan, Prodi-prodi di UMM
harus terakreditasi internasional menyusul secara institusi UMM telah
meraih predikat A dari BAN PT.
Persiapan akreditasi itu dilakukan Kantor Pengelola dan Pengendali
Akreditasi (KPPA) UMM dengan menggelar workshop pengenalan dan
pendampingan akreditasi internasional dari Asean University Network-Quality Assurance
(AUN-QA), Jumat (20/11). Workshop yang dikuti oleh ketua prodi se-UMM
ini mengundang narasumber Asesor AUN-QA yang juga Kepala Bagian
Penjaminan Mutu Pendidikan Kantor Jaminan Mutu (KJM) Universitas Gadjah
Mada (UGM), Dr Leni Sophia Heliani MSc.
Leni
menilai, sebuah kampus akan mendapatkan banyak keuntungan jika prodi
dan institusinya sudah terakreditasi AUN-QA. “Perguruan tinggi (PT) yang
sudah diakreditasi dapat menjadi bagian dari associate member bersama lebih dari 30 PT di Asia Tenggara yang terlebih dahulu jadi bagian dari jaringan ini,” ujar Leni.
Keuntungan
lainnya, kata Leni, adalah perpustakaan kampus tersebut dapat
terkoneksi dengan jaringan perpustakaan PT anggota. “Yang lebih menarik,
PT dapat melakukan credit transfer antar PT anggota. Kita dapat
menerima mahasiswa dari negara lain, dan kita dapat mengirim mahasiswa
kita ke negara lain antar anggota AUN,” tambahnya.
AUN-QA, ucap Leni, adalah jalan bagi kampus untuk menyamakan kualitas
kampus-kampus di Asia Tenggara dengan kampus di regional lain yang
setaraf dunia. “Semangat AUN adalah terciptanya solidaritas dan
kerjasama antara negara Asean dan kolaborasi dalam bidang pendidikan,”
katanya.
Kepala KPPA UMM, Dr Ainur Rofieq MKes menyebut, persiapan akreditasi internasional ini untuk mewujudkan visi UMM menuju world-class university pada 2022. “Untuk mengawali akreditasi AUN-QA, beberapa perwakilan dari prodi di UMM akan menjalani training dalam mempersiapkan akreditasi internasional ini,” kata Rofieq.
Selain AUN-QA, KPPA UMM juga tengah menyiapkan prodi di lingkungan Fakultas Teknik untuk akreditasi internasional dari Accreditation Board for Engineering and Technology
(ABET) yang bermarkas di Los Angeles, Amerika Serikat. Beberapa
perwakilan prodi dari Teknik pun kata Rofieq akan segera diberangkatkan
juga mempersiapkan akreditasi tersebut.
Di tempat terpisah, Rektor UMM Prof Dr Muhadjir Effendy MAP mengatakan,
selepas meraih akreditasi institusi A, UMM saat ini memang memfokuskan
diri pada level yang lebih tinggi. Salah satu upayanya, rektor telah
meminta semua prodi untuk menjajaki berbagai kampus di luar negeri untuk
melakukan benchmarking sekaligus membuka peluang kerjasama yang lebih luas dengan UMM.
Rektor juga menyebutkan, UMM telah lama mendapat rekognisi Webometric Ranking of World University
urutan ke-11, dan dari Q-Star meraih predikat dua bintang. “Ke depan,
harus terus diupayakan agar tidak saja predikat universitasnya yang
memperoleh pengakuan luar negeri. Tetapi, bersama-sama bekerja keras
untuk semua prodi di UMM, harus berlomba-lomba memperoleh predikat yang
sama bagusnya,” terang rektor.
Di Indonesia, hanya ada empat kampus yang terakreditasi AUN-QA. Keempat
kampus itu yakni UGM, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, dan
Institut Teknologi Bandung (ITB). Sedangkan untuk akreditasi ABET hanya
ada tiga kampus di Indonesia, yakni Universitas Bina Nusantara,
Institut Pertanian Bogor, dan ITB. #VideoKitaPESMABA..
sumber: Klik disini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar